My Adventure


Tuesday, May 10, 2011

Sepeda Motor VS Mobil

Kalau ada yang bertanya kepada kita, "Pilih naik mobil atau naik motor?"
Saya yakin kebanyakan dari kita akan lebih memilih mobil. Bagi yang memilih mobil, tampaknya telah mempertimbangkan akan aman dari hujan, panas, ataupun kenyamanan lainnya dibanding memilih naik motor.

Belum lama ini, seorang sahabat penasaran dengan salah satu supermarket yang baru di buka di kawasan Surabaya. Maklum saja, dari luar tampak supermarket tersebut memiliki bangunan yang mentereng, namanya saja sudah keBarat-Barat'an, so pasti banyak membuat orang ingin berkunjung, termasuk sahabat saya yang satu ini.

Kebetulan sekali, sahabat saya pada hari itu mengendarai motor. Tanpa merasa canggung dan bingung, dia langsung masuk menerobos gerbang depan, eh.eh.eh.... tiba-tiba dia dicegat oleh Satpam.
Satpam tersebut menyampaikan amanat, supaya sahabat saya ini tidak memarkir kendaraan di area tersebut. Sahabat saya bingung dan balik bertanya dimana harus memarkir motornya, dan si Satpam memberi pengarahan untuk parkir di seberang. Masih bingung dengan perintah satpam, di belakang  motor sahabat sy ini sudah mengantri mobil yang sepertinya sudah tidak sabar ingin masuk, ditambah bunyi klakson mobil itu yang bisa diartikan meminta sahabat saya untuk lekas menepi. Dari pada berdebat dengan satpam, akhirnya dia mengalah untuk parkir di seberang.

Akan terasa melegakan bila parkir yang ditunjuk oleh Satpam itu mudah dijangkau. Namun, kenyataanya untuk parkir di depan Supermarket mentereng itu harus melewati dua lajur jalan yang tidak otomatis bisa menyeberang mudah. Harus mengikuti petunjuk putar balik kendaraan yang letaknya jauh, kalaupun tidak mau mengikuti rambu putar balik, yang dilakukan adalah harus menuntun sepeda motor untuk menyeberang. Kedua pilihan itu tentunya sangat ribet dan menyulitkan untuk sekedar bisa berkunjung ke sebuah supermarket.
Rasanya aneh, ketika si Supermarket memberikan kemudahan untuk diakses mobil dan berlawanan dengan motor yang boleh dibilang 'ditolak'.
Kalau dilirik dari segi 'Target Market' Supermarket tersebut, memiliki target market dari kalangan atas 'Segmen A', lebih tepatnya bukan kalangan menengah ke bawah.
Namun bagaimana ceritanya jika orang tersebut masuk kategori 'Segmen A' tapi dia lebih suka naik motor, contohnya ya teman saya itu... Ehm, apakah dia juga ditolak?
Mungkin pembedaan ini semakin kentara!
Tampaknya, inilah nilai tambah yang bisa anda tambahkan ke dalam kategori kenapa anda harus memilih mobil....
Apakah kasus seperti hal ini juga pernah anda alami? mari berbagi cerita... ^^

No comments:

Post a Comment